Sunday, February 17, 2019

Pujon



kisahtanahjawa


 Pernahkan mendengar istilah hamil anggur atau kehamilan semu, banyak asumsi dan mitos yang berkembang tentang kehilangan janin saat masih berada dikandungan. Seorang perempuan yang awalnya dinyatakan positif hamil dan beberapa bulan kemudian, mendadak perutnya kempes, setelah dicek, diketahui sudah tidak ada janin di dalam rahimnya.

Menurut istilah medis disebut dengan Blighted Ovum, terjadi akibat tidak terbentuknya embrio, dari pembuahan pada proses pertemuan antara sel sperma dengan sel telur, akan tetapi, sebagian dari sel-sel tersebut tetap akan membentuk kantung ketuban lengkap dengan cairan plasenta, sehingga kantung kehamilan tetap berkembang dan terus membesar.

Perempuan yang mengalaminya tetap akan merasakan kondisi layaknya orang hamil pada umumnya, seperti mual atau telat datang bulan, sampai pada masa kehamilan memasuki bulan ke-2, barulah terdeteksi saat cek USG, yang akan terlihat tidak adanya embrio yang berkembang.

Menurut pandangan medis, sementara diasumsikan, adanya kelainan kromosom, genetika atau sel-sel reproduksi tersebut sedang dalam kondisi kurang prima.

Lantas, menjadi hal yang paling horror, jika ditinjau dari sudut non medis, kejadian mistis tentang penculikan dan pemindahan janin dari satu rahim ke rahim lain, untuk tujuan tertentu hingga dijadikan tumbal. Praktek ini menggunakan ilmu sihir dan perantara makhluk halus tertentu.


Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, disebut dengan “ilmu pujon”. Jurkun akan mencoba berkomunikasi dengan “Sunarsih” si kurir pemindah janin, yang jasanya dipakai dalam praktek ilmu pujon.

Transfer janin, bisa ditempuh dengan cara konvensional bahkan dari jarak jauh online serta semakin merebak dalam masyarakat umum pada kota-kota besar di tanah Jawa.

Semuanya tentu dengan mahar tertentu, semakin tinggi mahar yag dibayar, maka proses akan semakin cepat dan cenderung simple hingga dapat request jenis janin yang dikehendaki dan hadir sebagai solusi instan bagi pasangan pasutri yang kesusahan dalam mendapatan keturunan atau untuk tujuan ritual tertentu, semisal pesugihan bahkan cara penguguran janin secara “halus”.

Pasutri yang berniat, akan mendatangi atau menghubungi paranormal jasa transfer janin, tentunya dengan persyaratan. Syarat umum yang harus dipenuhi, seperti, datang dalam kondisi sehat lahir maupun batin, dalam ikatan pernikahan resmi, usia minimal 21 tahun, bersedia menjalankan segala aturan, prosesi ritual, menyediakan ragam sesaji tertentu, tak ketinggalan sanggup membayar mahar dalam jumlah nominal yang sudah disepakati.

Lalu syarat khusus meliputi ras dan golongan darah dari calon janin, haruslah sama atau ada kecocokan antara pemohon dengan janin yang akan dipindahkan.


Jika semua persyaratan sudah sesuai, maka paranormal akan melakukan proses pencurian janin dari rahim perempuan lain secara metafisika, untuk kemudian dipindahkan ke rahim pasiennya.

Pada waktu yang telah disepakati bersama untuk melakukan ritual, paranormal akan segera melakukan proses transfer jain gaib dengan menyuruh perewangannya seperti ‘Sunarsih” ini untuk bekerja, dia akan mencari janin dari perempuan hamil yang telah lepas masa mitoni (tujuh bulanan).

Dikisahkan, seorang perempuan hamil 9 bulan, saat dijalan bertemu dengan seseorang yang baru dikenalnya, dengan tutur sapa lembut, meminta izin untuk turut mengelus perut perempuan ini. Tanpa berpikir buruk, perempuan hamil ini hanya menurut saja, lantas dia kemudian pulang kerumah, saat malamnya, bermimpi aneh, didatangi kawanan burung yang sontak mengerubutinya, dalam kasus kejadian lainnya bisa bervariasi, ada juga yang melihat kehadiran seekor ular masuk ke kamar tidur atau mimpi dililit ular.

Pada pagi harinya, saat bangun tidur, sontak heran dan kaget, mendapati perutnya yang semula hamil besar, sekarang sudah kempes seperti perempuan normal tidak dalam kondisi hamil.

Setelah menjalani tes dan konsultasi baik medis, dinyatakan tidak hamil sama sekali, hal yang tidak bisa diterima akal sehat menjelang HPL. Anehnya kondisinya fisik serasa lemas layaknya seseorang yang baru saja melahirkan.

Sosok pengelus perut ini tak lain adalah si paranormal atau bisa orang suruhannya, dimana saat kejadian itu dia mengusap-usap perut dengan tujuan memasukan sesuatu yang tak kasat mata ke dalam perut target, dapat berupa energi negatif untuk menempatkan jinnya yang akan diperintah jadi kurir. Waktu tengah malam, saat target tertidur, “Sunarsih” mulai dinas melaksanakan tugasnya.

Melalui alam bawah sadar (si target sontak akan mengalami kejadian mimpi buruk) “dia” menarik janin hidup dalam rahim target, lantas merubahnya kedalam bentuk metafisik dan membawanya pergi untuk diletakkan pada rahim baru si penerima, setelah ter-install, janin tersebut dirubah kembali ke dalam kondisi fisik, dan dapat dipastikan si penerima dengan ajaib akan hamil secara instan.

Pemilihan target biasanya dilakukan secara acak, dengan melihat perempuan mana yang sedang dalam kondisi banyak pikiran, sedang tidak dekat dengan Tuhannya atau belum melakukan selamatan kehamilan, seperti mitoni atau doa bersama. Alternatif target yang lain, juga bisa diambil dari kesepakatan bersama antara “penerima” dengan “pendonor”, hal ini khusus dilakukan bagi yang hamil diluar nikah, tidak menghendaki kelahiran janinnya.

Penyebab kegagalan praktek ilmu pujon, dapat disebabkan dari kesalahan tata cara ritual, “penolakan” dari si penerima janin, ada perbedaan ras maupun golongan darah (syarat khusus), tidak sesuai dengan permintaan, dapat pula rapalan mantra ini tak berfungi karena salah atau si penerima memiliki ilmu tertentu, rajah dalam tubuh, mustika, pusaka atau jin pendamping, yang berdampak bentroknya antar kedua energi.

Dampak kegagalan adalah si janin kemudian terlantar di dimensi astral bersama dengan jin “kurir”. Janin ini lantas tetap tumbuh berkembang dan “lahir” sebagai bayi ajaib yang kemudian akan bersama dengan si kurir di alam gaib. Tak heran jika ada sosok jin betina yang mengasuh dan mengendok anak, seperti sosok kuntilanak yang mengendong bayi.

No comments:

Post a Comment