Monday, April 6, 2020

Kenali Ragam Bisnis Sosial ini Dulu Sebelum Memulai

Bisnis sosial sudah menjadi bidang usaha yang cukup terkenal dengan tujuan mulianya, yaitu membantu menyejahterakan masyarakat dan lingkungan sekitar. Tentu, untuk menjalankannya tidak seperti halnya wirausaha biasa. Salah satu alasannya karena bisnis sosial berlandaskan pada masalah sosial yang ada.
Saat ini, banyak orang yang bergelut di bidang usaha tertarik untuk menjalankan sebuah bisnis sosial. Apakah Anda juga berminat untuk ikut bergerak di bidang ini? Kenali dulu macam-macam bisnis sosial berikut sebelum memulainya!
1. Community-based Social Enterprise
Sesuai dengan konsepnya, bisnis sosial berbasis masyarakat atau community-based social enterprise memiliki konsentrasi pada kebutuhan komunitasnya sendiri. Jika organisasi pada umumnya memiliki struktur yang terasa kaku, Anda akan lebih merasa dekat secara personal layaknya keluarga pada bisnis sosial yang satu ini karena pemberdayaannya yang bersifat self-empowerment yang memiliki tujuan bisnis untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Umumnya, bisnis sosial ini dapat ditemui dalam bentuk koperasi. Sebut saja Koperasi Mufakat yang didirikan untuk memberikan solusi dalam mengakses kebutuhan khusus bagi komunitas tunanetra, PERMASTE. Sesuai orientasi pemberdayaannya, baik anggota maupun komunitas akan sama-sama mendapatkan manfaat walaupun dalam bentuk yang berbeda.
2. Not-for Profit Social Enterprise
Berbeda dari yang sebelumnya, tipe bisnis sosial yang kedua ini fokusnya ditujukan kepada pemberdayaan masyarakat.
Bagaimana tidak? Motivasi dari pendirian wirausaha jenis ini berangkat dari kepedulian demi mengatasi suatu masalah dalam masyarakat dengan ruang lingkup yang lebih luas. Tentu, hal ini menuntut organisasi untuk menciptakan transformasi yang nyata pada masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan pengelolaan yang lebih profesional dengan tenaga kerja yang kompeten dalam mengelola bisnis sosial jenis ini.
Seperti Greeneration Indonesia, bisnis sosial yang memiliki misi untuk menjadikan lingkungan Indonesia lebih baik. Salah satunya, dengan sistem pendanaan yang menyalurkan kembali hasil penjualan produknya berupa tas ramah lingkungan untuk kepentingan pengelolaan sampah. Dengan demikian, masyarakat bisa merasakan kedua manfaat sekaligus, baik dari kegunaan tas maupun lingkungan yang bersih lewat manajemen sampah yang baik.
3. Hybrid Social Enterprise
Bagi seorang wirausahawan yang cinta keselarasan dalam masyarakat, mungkin yang satu ini dapat menjadi pilihan.
Pada bisnis sosial ini, orientasi memang ditargetkan pada kesinambungan dan pengembangan atau sustainable development. Tapi bukan itu saja, sumber dana yang digunakan untuk mendukung bisnis sosial campuran ini juga lebih beragam dan cenderung seimbang, mulai dari dana sosial, semikomersial, hingga komersial.
Sebelum mencobanya, mungkin Anda bisa melihat Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) sebagai inspirasi. Target penerima manfaatnya adalah remaja prasejahtera usia 10-24 tahun dan ibu-ibu prasejahtera. Sedangkan, konsumen yang membeli produk hasil unit bisnis adalah donatur perorangan maupun lembaga donatur atau pemberi hibah.
4. Profit-for Benefit Social Enterprise
Satu lagi bisnis sosial dengan ciri khas target organisasi paling luas.
Mengapa luas? Karena tiga elemen penargetannya, yaitu kelancaran, pembangunan, dan pertumbuhan menjadi dasar agar organisasi dapat menjadi sepenuhnya mandiri tanpa memiliki ketergantungan terhadap individu atau lembaga donatur. Tak heran, skala bisnis wirausaha ini terbilang besar.
Salah satu contohnya, PT KKI atau Kampung Kearifan Indonesia yang memiliki aktivitas berhubungan dengan dua bagian pengguna. Keduanya adalah petani lokal yang menanam produk pangan organik asli Indonesia dan masyarakat kelas menengah atas yang sadar akan gaya hidup sehat untuk mengkonsumsi makanan alami sebagai konsumen.
Untuk menjangkau konsumennya, PT KKI memasarkan produknya melalui toko sendiri yaitu The Ethno Gourmet Shop. Selain itu, hasil tani Javara sendiri sudah merambah supermarket lokal bahkan hingga ke toko bahan pangan di luar negeri!
Jadi, dari beragam penjelasan di atas apakah ada jenis bisnis sosial yang ingin Anda mulai?
Namun, sebelum memulai, penting bagi Anda melakukan rencana yang matang. Untuk membantu mewujudkan rencana Anda, DBS punya solusinya. Melalui produk Overdraft dari SME Banking. Kengembangkan bisnis dengan fleksibilitas lebih dan akses pendanaan cepat sehingga dapat diinvestasikan kembali untuk mendukung perkembangan bisnis Anda.
Artikel Lainnya

No comments:

Post a Comment