KISAHTANAHJAWA
Sebut saja namaku Sugiono, aku tinggal persis di samping Taman Lava Bantal, tepatnya di Dusun Sumber Kidul, selama tinggal disini aku sering menjadi saksi dari peristiwa yang terjadi di sekitar bantaran Sungai Opak, dari mulai orang-orang yang datang untuk melakukan semedi, wisatawan yang tenggelam masuk sungai, sampai penampakan sosok yang sering muncul di sekitar Jembatan Gemblung.
•
Saat malam hari tiba, terkadang sulit membedakan, mana mereka yang sedang melakukan ritual, dan mana yang tidak, mengingat lokasinya yang gelap, dan berada di perbatasan desa. Disana juga terdapat dua makam besar, yang dikelilingi oleh pohon bambu dan beberapa jenis pohon besar lainnya, bisa kalian bayangkan bagaimana suasananya jika malam hari tiba? Ya, tempat ini sekilas mirip hunian makhluk tak kasat mata.
•
Baru pada pagi harinya, kita akan menemukan banyak sisa sesajen, dan bau hio sisa semalam yang masih tercium kuat. Taman Lava Bantal memang sudah tidak seperti dulu, sejak diresmikan di tahun 2016, tempat ini menjadi lebih sering dikunjungi wisatawan, meski demikian, itu semua tidak membuat aura mistisnya hilang, buktinya Lava Bantal masih menjadi tempat favorit bagi mereka yang mengharapkan tuah dari Sang Naga.
•
Saat malam hari tiba, terkadang sulit membedakan, mana mereka yang sedang melakukan ritual, dan mana yang tidak, mengingat lokasinya yang gelap, dan berada di perbatasan desa. Disana juga terdapat dua makam besar, yang dikelilingi oleh pohon bambu dan beberapa jenis pohon besar lainnya, bisa kalian bayangkan bagaimana suasananya jika malam hari tiba? Ya, tempat ini sekilas mirip hunian makhluk tak kasat mata.
•
Baru pada pagi harinya, kita akan menemukan banyak sisa sesajen, dan bau hio sisa semalam yang masih tercium kuat. Taman Lava Bantal memang sudah tidak seperti dulu, sejak diresmikan di tahun 2016, tempat ini menjadi lebih sering dikunjungi wisatawan, meski demikian, itu semua tidak membuat aura mistisnya hilang, buktinya Lava Bantal masih menjadi tempat favorit bagi mereka yang mengharapkan tuah dari Sang Naga.
Cerita tentang siluman naga memang sudah terdengar sejak lama, menjadi cerita turun temurun yang terus dipercaya oleh kami masyarakat setempat, Siluman Naga dianggap sebagai penguasa Lava Bantal, yang konon katanya sering menempati aliran sungai Opak. Sungai yang berwarna hijau, seperti warna hijau pada lumut bebatuan.
•
Beberapa orang menuruni jalan setapak menuju sungai, mereka yang melakukan semedi, mengaku pernah melihatnya, sosok ular raksasa menyerupai naga yang keluar dari dalam sungai. Sosok Naga itu digambarkan memiliki dua tanduk, dan lidah yang menjulur panjang. Konon katanya sosok ular itu sudah ada sejak lama, jauh sebelum jembatan Gemblung dibangun, yaitu pada masa penjajahan Hindia Belanda. Sosok ular itu bisa berubah-ubah tergantung pada niat kita ingin bertemu dengan sosok yang bagaimana, dengan sosok yang seperti apa.
•
Disana mereka kebanyakan melakukan pesugihan dengan menjalankan ritual, diantaranya dengan memberi persembahan berupa makanan, atau tergantung dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya, mereka yang melakukan pesugihan, biasanya datang pada malam selasa kliwon, sebagai hari besar bagi bangsa siluman.
•
Beberapa orang menuruni jalan setapak menuju sungai, mereka yang melakukan semedi, mengaku pernah melihatnya, sosok ular raksasa menyerupai naga yang keluar dari dalam sungai. Sosok Naga itu digambarkan memiliki dua tanduk, dan lidah yang menjulur panjang. Konon katanya sosok ular itu sudah ada sejak lama, jauh sebelum jembatan Gemblung dibangun, yaitu pada masa penjajahan Hindia Belanda. Sosok ular itu bisa berubah-ubah tergantung pada niat kita ingin bertemu dengan sosok yang bagaimana, dengan sosok yang seperti apa.
•
Disana mereka kebanyakan melakukan pesugihan dengan menjalankan ritual, diantaranya dengan memberi persembahan berupa makanan, atau tergantung dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya, mereka yang melakukan pesugihan, biasanya datang pada malam selasa kliwon, sebagai hari besar bagi bangsa siluman.
MEMINTA TUMBAL
Tidak hanya memberikan persembahan, mereka juga terkadang melakukan ritual dengan cara berendam, dari tengah malam sampai menjelang dini hari, setelah itu dilanjut dengan ritual nasi tumpeng, dan darah ayam hitam, yang mereka persembahkan, untuk Sang Naga penguasa Lava Bantal.
•
Tentunya persembahan makanan saja tidaklah cukup, mereka akan meminta tumbal sebagai barter untuk kenikmatan duniawi yang mereka puja, percaya atau tidak, sesungguhnya itu hanya membuat mereka semakin sengsara, jika mereka menyadarinya, kenikmatan itu tidak akan berlangsung lama, jika tidak bisa memenuhi tumbal korban setiap tahunnya, setidaknya satu orang setiap tahun dijadikan korban tumbal di Lava Bantal.
•
Kebanyakan mereka yang melakukan pesugihan, adalah orang-orang yang telah putus asa, dan hatinya telah tertutup, sehingga mereka harus tega mengorbankan orang lain, untuk dijadikan korban tumbal pesugihan. Adat istiadat di daerah kami pun melarang adanya pesugihan, termasuk di Kawasan Lava Bantal, kami hanya tidak ingin ada korban yang meninggal setiap tahunnya, terlepas itu karena tumbal atau bukan.
Kontributor: Deli Putra
Tidak hanya memberikan persembahan, mereka juga terkadang melakukan ritual dengan cara berendam, dari tengah malam sampai menjelang dini hari, setelah itu dilanjut dengan ritual nasi tumpeng, dan darah ayam hitam, yang mereka persembahkan, untuk Sang Naga penguasa Lava Bantal.
•
Tentunya persembahan makanan saja tidaklah cukup, mereka akan meminta tumbal sebagai barter untuk kenikmatan duniawi yang mereka puja, percaya atau tidak, sesungguhnya itu hanya membuat mereka semakin sengsara, jika mereka menyadarinya, kenikmatan itu tidak akan berlangsung lama, jika tidak bisa memenuhi tumbal korban setiap tahunnya, setidaknya satu orang setiap tahun dijadikan korban tumbal di Lava Bantal.
•
Kebanyakan mereka yang melakukan pesugihan, adalah orang-orang yang telah putus asa, dan hatinya telah tertutup, sehingga mereka harus tega mengorbankan orang lain, untuk dijadikan korban tumbal pesugihan. Adat istiadat di daerah kami pun melarang adanya pesugihan, termasuk di Kawasan Lava Bantal, kami hanya tidak ingin ada korban yang meninggal setiap tahunnya, terlepas itu karena tumbal atau bukan.
Kontributor: Deli Putra
No comments:
Post a Comment