Saturday, July 6, 2024

Cara Kerja Agen Properti, Mempermudah Proses Jual-Beli

 


Mencari Properti yang Dijual


Tugas agen properti yang pertama tentu adalah mencari properti yang sedang dijual, misalnya rumah dijual di Yogyakarta atau apartemen dijual di Semarang.

Untuk mencari properti yang sedang dijual, ada beberapa cara yang biasa dilakukan oleh seorang agen, di antaranya:

  • Menawarkan jasa kepada developer atau pemilik properti. Biasanya agen akan menghubungi melalui telepon atau aplikasi pesan instan.
  • Menelusuri internet, seperti di media sosial, untuk mencari properti yang dijual.
  • Membantu menjualkan properti milik teman atau keluarga sendiri.

Membuat Surat Izin Memasarkan


Setelah pemilik properti setuju untuk dibantu dalam hal penjualannya, seorang agen bisa membuat surat izin memasarkan.

Surat izin ini berisi berbagai informasi detil mengenai propertinya.

Keberadaan surat ini pun penting. Fungsinya, untuk menghindari konflik yang bisa saja terjadi di kemudian hari.

Dengan adanya surat izin ini, agen punya pegangan yang sifatnya resmi dan legal.


Bertemu Pemilik Properti


Saat bertemu, agen akan meminta agar pemilik properti meneliti dan menandatangani surat izin memasarkan yang sebelumnya dibuat.

Selain itu, dalam pertemuan ini agen juga bisa memperkaya pengetahuan produk (product knowledge) yang hendak dipasarkannya.

Caranya, agen bisa bertanya secara lebih detail mengenai spesifikasi, harga, dan keunggulan properti tersebut dibandingkan properti lainnya.

Kemudian, tak menutup kemungkinan agen juga akan mendapatkan pertanyaan dari pemilik properti.

Pertanyaan tersebut misalnya tentang program kerja, cara untuk memasarkan properti, besaran komisi, dan klausulnya.


Memasarkan Properti


Pekerjaan agen properti berikutnya yang mesti dilakukan adalah marketing atau pemasaran.

Kegiatan ini penting dilakukan agar properti yang dipasarkan bisa lebih diketahui dan dikenali oleh khalayak.

Tidak hanya pemasaran konvensional, saat ini agen properti juga harus mengerti pemasaran digital.

Pasalnya, dibandingkan dengan pemasaran konvensional, pemasaran digital bisa lebih tertarget, mengincar target pasar yang sesuai.

Beberapa cara pemasaran yang dilakukan agen di antaranya adalah:

  • Memasarkan lewat situs jual-beli properti 
  • Memasarkan ke kenalan atau relasi. Biasanya, agen memiliki daftar kontak yang bisa dihubungi.
  • Memasarkan lewat media sosial seperti Instagram dan TikTok. Agen sekarang harus memiliki kemampuan copywritingsocial media strategy, dan membuat video.
  • Pemasangan banner. Dilakukan agar calon pembeli yang melihat properti, jadi bisa dengan mudah menghubungi nomor agen properti yang tertera di banner-nya.

Survei Lokasi dan Memandu Pembeli untuk Melihat Unit


Survei lokasi dilakukan untuk mengetahui berbagai kondisi dari properti yang dijual, seperti meneliti kondisi fisik bangunan dan kondisi lingkungan di sekitarnya.

Dengan begitu, agen properti akan memiliki pengetahuan produk yang cukup untuk dijelaskan kepada calon pembeli.

Jadi, jika ada pembeli yang tertarik dan melakukan visit unit, agen bisa menjawab secara detail dan jelas.

Nah, pada saat momen visit unit itu, pastikan agen properti memandu calon pembeli secara baik.

Selain menjawab pertanyaan secara tepat, agen juga harus melayani calon pembeli agar merasa nyaman.

Kemudian, agen juga harus memiliki kemampuan persuasif yang mumpuni, agar bisa membuat calon pembeli terpikat dengan properti yang sedang dipasarkan.


Menyelesaikan Proses Transaksi


Selanjutnya, cara kerja agen properti yang juga tak kalah penting adalah membantu proses transaksi.

Dalam proses ini, agen akan membantu pembeli sampai melakukan pembelian dari properti incarannya.

Jika pembelian menggunakan skema pembayaran KPR, agen bisa saja membantu mengurus proses dan berkas yang dibutuhkan.

Kualifikasi dan Persyaratan untuk Menjadi Agen Properti

Minimal Pendidikan

Untuk menjadi agen properti independen, seseorang sebenarnya tidak memerlukan persyaratan minimal lulusan apa dan lulusan mana.

Namun, jika ingin menjadi agen properti di sebuah perusahaan broker properti atau berdedikasi di satu perusahaan pengembang, bukan tidak mungkin ada persyaratannya.

Beberapa perusahaan mungkin saja memberlakukan persyaratan pendidikan minimal D3 atau S1 untuk seorang agen.

Memiliki Pengetahuan Properti

Seorang agen tentu wajib memiliki pengetahuan properti yang mumpuni.

Secara sempit, pengetahuan itu mencakup mengenai tipe-tipe properti, spesifikasi, harga, desain, dan sebagainya.

Sementara secara luas, pengetahuan itu mencakup kondisi industri properti Tanah Air secara keseluruhan.

Memiliki Hard Skill & Soft Skill yang Mumpuni


Selanjutnya, seorang agen properti wajib memiliki beberapa hard skill dan soft skill yang dibutuhkan. Beberapa di antaranya adalah:

  • pemasaran, termasuk pemasaran konvensional dan digital;
  • komunikasi, termasuk public speaking dan skill persuasif;
  • pendengar yang baik;
  • bisa membangun relasi secara baik;
  • serta persisten dan konsisten.

No comments:

Post a Comment