Thursday, July 5, 2018

Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam


Umumnya orang membedakan mahluk halus yang baik dan jahat atau golongan putih dan hitam dari sosok wujud dan penampakannya. Jika perwujudannya kelihatan menyeramkan akan dikatakan tidak baik / jahat, sebaliknya kalau perwujudannya bagus, ganteng / cantik, tutur katanya manis / lembut, perilakunya bersahabat tidak tampak sebagai mahluk yang jahat / berbahaya, maka akan dikatakan baik.
Yang di atas itu adalah yang biasa dilakukan oleh orang-orang awam dalam menilai sesosok mahluk halus, tetapi tidak sepantasnya orang-orang berilmu (dan yang mengaku mengerti gaib) melakukan itu dalam menilai sesosok mahluk halus. Seharusnya mereka bisa melakukan pembedaan dengan cara yang lebih baik lagi, bukan dengan cara awam seperti itu, karena dengan cara awam seperti itu orang akan mudah sekali tertipu, dan memang sampai sekarang sudah banyak sekali orang yang tertipu, termasuk para spiritualis agamis, apalagi orang umum yang cuma sekedar bisa melihat gaib saja, apalagi kalau mahluk halusnya sendiri sengaja menipu mengelabui manusia dengan menampakkan perwujudan dan perilaku yang kelihatan baik.
Dari sisi perwatakannya Penulis mengelompokkan sebagian mahluk halus dalam golongan putih dan golongan hitam. Tidak semua mahluk halus bisa dikelompokkan menjadi golongan putih dan hitam, karena ada juga yang termasuk sebagai golongan abu-abu dan jenis yang harus diwaspadai.
Pengelompokkan golongan putih dan hitam ini berlaku untuk semua jenis mahluk halus selain jenis sukma / arwah manusia. Jenis sukma dan arwah manusia dituliskan tersendiri di bagian bawah halaman ini.
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam yang dituliskan di bawah ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia tidak semuanya tertulis dalam agama.
Mahluk halus golongan putih adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti tidak jahat atau tidak berbahaya dan tidak akan menyerang / mencelakakan manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi mengganggu / menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja suatu saat mereka menyerang / mencelakakan manusia, terutama jika manusia "dianggap" melakukan kesalahan kepada mereka. Tetapi selama tidak ada perbuatan manusia yang menyalahi mereka, tidak ada perbuatan manusia yang "dianggap" menyalahi mereka, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus yang dari golongan putih ini bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataupun tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Mahluk halus golongan hitam adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat jahatnya itu bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau menyesatkan, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan jenis halus tersebut tidak boleh hidup berdampingan.
Mahluk halus, baik golongan putih maupun hitam, dari sisi pengaruhnya terhadap manusia ada 2 macam posisi keberadaannya.
Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia.
Mahluk halus, golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya, yang kesaktiannya tinggi, biasanya hidup sendiri, tidak berkomunitas. Kalau berkomunitas, biasanya mereka berkomunitas dengan yang sejenisnya saja dan kekuatannya setingkat. Yang kesaktiannya tinggi itu, walaupun kelihatannya hidup sendiri, sebenarnya mereka juga berkomunitas, hanya saja sesuai tingkat kesaktian mereka yang tinggi, dalam berkomunitas mereka tidak tinggal berdekatan, satu dengan lainnya bisa berjarak puluhan, bahkan ratusan kilometer jauhnya, sehingga akan tampak bahwa mereka hidup sendiri.
Baik mereka hidup sendiri atau pun berkomunitas, selain yang berkesaktian rendah, banyak di antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Mereka tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia. Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena interaksinya dengan manusia tidak kelihatan langsung dan tidak terasa. Seringkali keberadaannya saja tidak diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi kekuatannya, akan juga semakin sulit untuk dilihat. Walaupun pancaran energinya besar, tetapi energinya juga semakin halus dan semakin sulit dideteksi keberadaannya.
Biasanya semua mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang menjadi wilayah kekuasaannya. Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa energinya bisa melingkupi jarak yang sangat jauh, bisa puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya. Sekalipun mereka hidup sendiri dan tampak tidak berinteraksi langsung dengan manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi sebenarnya mereka itulah yang pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus lain dan manusia melalui pancaran aura energi pikirannya.
Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka sangat kuat, pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus kilometer jauhnya, yang bukan hanya akan mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi mahluk halus lain di dalam wilayah cakupan pancaran energinya. Hanya orang-orang yang tinggi tingkat kepekaan batinnya dan tinggi spiritualitasnya saja yang bisa mendeteksi hawa pengaruh mereka. Berbeda dengan jenis sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja yang pancaran aura energinya itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan, kanuragan atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang mudah diidentifikasikan berinteraksi langsung dengan manusia dalam bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat dan pusaka atau mahluk halus lain yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau yang tinggal di tempat-tempat / lokasi yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka lebih mudah untuk diketahui, dan atas terjadinya suatu perbuatan gaib / kejadian gaib lebih bisa diidentifikasi sosok halus pelakunya, karena ada interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih atau hitam yang berpengaruh terhadap manusia bersifat kombinasi, yaitu pengaruh pancaran kekuatan gaib dari mahluk halus yang hidup sendiri, yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia, ditambah pengaruh dari yang tampak ada interaksinya dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara langsung berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh psikologisnya secara positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus yang hidup sendiri, yang keberadaannya saja tidak terdeteksi.
Mahluk halus golongan putih, yang tampaknya hidup sendiri, yang tingkat kekuatan gaibnya tinggi, dari tempat keberadaannya memancarkan hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain. Manusia dan mahluk halus lain, yang eling dan menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak, akan terpengaruh menjadi semakin baik kesadaran moralitas dan budi pekertinya.
Sedangkan mahluk halus golongan putih yang kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagian lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Pengaruh keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah ada di antara mereka yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia dengan sengaja membantu kehidupan manusia tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.
Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia dan mahluk halus lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati dan berpikiran jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mereka cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka sangat halus. Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia yang menganggap suci dan sakral urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga pemahaman kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat ke-Aku-an yang kuat, yang menyimpang dari ajaran ketuhanan yang benar, menyimpang dari budi pekerti dan kasih. Pada manusia yang suka bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan menambah kuat kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam dan abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat (isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Keberadaan mereka, selain akan sengaja menyesatkan manusia, juga akan dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan manusia.
Mahluk halus golongan abu-abu adalah golongan mahluk halus yang sejak awalnya suka usil, suka mengganggu atau mencelakakan manusia, atau suka menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai mahluk halus lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau banaspati, atau menyerupai sesosok manusia yang sudah meninggal. Ada juga yang dulunya adalah golongan yang baik tetapi kemudian ikut terpengaruh menjadi berwatak jahat. Biasanya mereka adalah mahluk halus kelas rendah dan menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain terpengaruh secara psikologis, mereka juga berada di bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya akan cenderung menyesatkan atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya terhadap manusia, mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis, jadi akan kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti berilmu, merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan juga menyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar kebencian dan permusuhan itu (apalagi jika orangnya menjadi seorang pemimpin, tokoh masyarakat atau tokoh agama).
Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa saja, tetapi perlahan-lahan si manusia akan diarahkan menjadi merasa hebat, kuat, sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia berperilaku tidak berbudi. Atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman lebih daripada manusia yang lain, merasa dirinya mulia dekat dengan Tuhan karena doa-doa dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh panutan atau merasa dirinya menjadi wakil Tuhan di dunia, didorong untuk memuliakan dan mempertuhankan agama, kemudian meningkat menjadi mempertuhankan dirinya sendiri yang akan menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan akan memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan ditinggikan, sehingga masing-masing manusia akan merasa "lebih" daripada orang lain dan akan menganggap orang-orang yang tidak sejalan dengannya sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran bersenang-senang dan mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat, percabulan / pelacuran / perzinahan, keserakahan, ketamakan, kesombongan, berhati licik dan penipu, pendusta dan menghalalkan dusta, kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kekejian, kejahatan dan perilaku merusak, dan perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan, dan akan selalu mencari pembenaran atas perbuatan-perbuatannya yang menyimpang.
Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin berdoa / zikir / wirid, termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan amalan doa atau amalan ilmu, apalagi orang-orang yang kuat berdoanya karena kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat menyesatkan, membuat doa-doa dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat keberuntungan, membuat orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, tetapi pelan-pelan dan halus orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (kata-katanya manis memuliakan Tuhan dan perbuatan-perbuatannya selalu mengatas-namakan Tuhan tetapi sebenarnya ia hanya memuliakan dirinya sendiri, mencitrakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia).
Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan menyimpang, merasa dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya hatinya jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat agamanya dan rajin ibadahnya, dan mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan dipenuhi pemujaan akan kemuliaan dirinya sendiri, penuh dengan kemunafikan, rasa kebencian dan permusuhan, pikirannya akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (dan tipu muslihat jahat), dan hatinya dipenuhi hasrat untuk mengumbar kebencian dan permusuhan kepada orang-orang yang tidak sejalan, sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh ikut menjadi hitam.
Suatu daerah yang berada di bawah pengaruh sekaligus 2 macam mahluk halus golongan putih dan hitam yang kekuatannya tinggi banyak yang kondisinya kontras. Di satu sisi kehidupan masyarakatnya sangat agamis, sangat kuat agamanya, bahkan sangat militan dalam hal agama, tapi sering rusuh karena masalah agama dan sering merusuhi orang lain yang beda agama. Tetapi di sisi lain di dalam kehidupan masyarakatnya tumbuh subur kehidupan asusila, perzinahan, percabulan, pelacuran, kejahatan, judi dan mabuk-mabukan, dsb. Ini bisa menjadi bahan untuk kita memperhatikan dan "menduga-duga" apakah lingkungan tempat tinggal kita kondisinya seperti itu.
Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita di dunia spiritual, secara spiritual mahluk halus golongan hitam sering dilambangkan dengan perwujudan naga (dan mahluk bertanduk) sebagai gambaran mahluk halus yang kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak dulu sudah "memangsa" manusia, menyimpangkan manusia dari jalan kebenaran dan menjerumuskan manusia ke dalam kegelapan dan kesesatan.
Di kalangan keilmuan kebatinan dan spiritual khodam mahluk halus golongan hitam dianggap "berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan hitam, atau mempunyai jimat yang berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya untuk tetap mampu menjaga ketulusan dan kelurusan hatinya.
Orang-orang yang bergelut dalam laku kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu membedakan mahluk halus yang berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam), akan menolak khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat", walaupun tuah dan kerjanya ampuh, tetapi membuat mereka semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas ketuhanan mereka.
Tetapi orang-orang golongan hitam, yang bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-agungkan kekuatan / kesaktian, yang mengagung-agungkan keilmuannya dan khodamnya, yang mendewa-dewakan kekuatan jahat, dan orang-orang yang haus kekayaan / kekuasaan / keduniawian justru banyak mencari yang golongan hitam, bahkan banyak orang yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan mereka.
Mahluk halus dan khodam golongan hitam mudah ditemui di situs-situs pemujaan berhala (situs pemuja setan), di situs-situs atau di tempat-tempat orang ngalap berkah, di makam-makam yang dikeramatkan orang, bahkan di rumah-rumah ibadah yang dimuliakan dan yang orang sering datang untuk meminta berkah. Orang-orang yang pernah datang ke tempat-tempat itu ada kemungkinannya kemudian mereka juga berkhodam jin golongan hitam.
Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi yang dari golongan putih, mampu mewujudkan apapun keinginan manusia dan doa-doa mereka selalu terkabul, sehingga mereka akan menganggapnya baik dan mereka akan memuja dan memuliakan yang golongan hitam itu, atau orang akan memuliakan tempat tersebut sebagai tempat yang bagus untuk meminta berkah. Bahkan dari berkah yang diterimanya itu banyak orang yang menganggap mereka sebagai kepanjangan tangan Tuhan, dan tempatnya meminta berkah akan dikatakannya sebagai tempat yang dimuliakan Tuhan.
Untuk menambah wawasan kita, disini kita buat perumpamaan.
Secara umum ada asumsi sbb :
1. Ada orang-orang yang tidak punya pendamping gaib.
Orang-orang yang dirinya tidak punya pendamping gaib seringkali merasa banyak doanya yang tidak terjawab, tidak terkabul.
2. Ada orang-orang yang punya pendamping gaib.
Orang-orang yang punya pendamping gaib (atau diikuti sesosok gaib, atau dirinya ketempatan mahluk halus) ada saatnya mereka merasa doa-doanya sering terkabul, ada keberuntungan dan ada yang memudahkan jalan hidupnya.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya diikuti sesosok gaib (atau dirinya berkhodam atau dirinya ketempatan mahluk halus).
Secara awam, walaupun kita berdoanya kepada Tuhan, tapi kalau kita punya gaib / khodam pendamping, gaib pendamping itu adakalanya mewujudkan terkabulnya doa-doa kita.
Kalau pendamping gaibnya itu wataknya baik dan dari jenis golongan putih, paling-paling tuntutan dan tegurannya hanya terkait dengan urusan sesaji saja.
Tetapi kalau pendamping gaibnya itu dari jenis golongan hitam, atau asalnya dari tempat pesugihan, tuntutan dan tegurannya bukan hanya yang terkait dengan sesaji saja, tapi nantinya bisa juga orangnya dijadikan tumbal, (atau selama orangnya belum menjadi tumbal, akan ada anggota keluarganya atau orang lain yang akan menjadi tumbal), karena dari sudut pandang mahluk itu orangnya sudah menerima jasanya, sama dengan pesugihan, sama dengan ngalap berkah.
Mahluk halus / khodam golongan hitam, atau yang asalnya dari tempat pesugihan, kerjanya terasa lebih ampuh dan banyak doa orangnya yang akan terkabul. Orangnya, yang merasa doa-doanya sering terkabul itu merasa Tuhanlah yang mengabulkan doa-doanya itu, sehingga ada kemungkinannya ia akan mengajarkan orang lain caranya supaya doa-doanya juga terkabul. Dengan cara yang tidak disadarinya itu ia sudah menyebar-luaskan iblis golongan hitam dan yang dari tempat pesugihan kepada orang-orang yang percaya kepada perkataannya dan yang menjalankannya.
Yang perlu diperhatikan adalah orang-orang yang mengajarkan ajaran itu, kita perlu tahu apakah mereka ada diikuti khodam / gaib golongan hitam.
Kalau orangnya diikuti khodam / gaib golongan hitam, maka walaupun ajarannya itu adalah dalam rangka agama dan ibadah, dari sudut pandang kegaiban ajarannya itu sama dengan ajakan ngalap berkah, karena nantinya orang-orang yang percaya dan menjalankan perkataannya itu akan juga berkhodam / diikuti mahluk halus / khodam golongan hitam yang akan mengabulkan banyak doa-doanya. Orangnya sendiri selain mungkin hatinya tidak tulus berketuhanan ia juga akan terdorong untuk memanfaatkan "hubungannya" dengan "Tuhan" untuk tujuan dan hasrat yang sama dengan ngalap berkah.
Khodam yang dari golongan hitam biasanya kerjanya / tuahnya lebih ampuh terasa daripada yang golongan putih. Tetapi dibalik itu ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia menjadi semakin yakin dengan keampuhan khodamnya (atau yakin dengan kemuliaan dirinya sendiri, merasa dirinya suci dan mulia dan diperhatikan Tuhan), menjadikannya semakin bergantung kepada khodamnya itu (atau kepada kegaiban dari laku-laku doanya), dan pelan-pelan dan halus ia akan disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan dan menyimpang dari jalan ketuhanan yang benar.
Karena itu sebaiknya kita berhati-hati, harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, jangan hanya menginginkan tuah dan keampuhannya dan kegaibannya saja. Jangan sampai nantinya tanpa disadari kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita mengikuti anjuran mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis, tetapi sebenarnya itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk mendatangkan berkah duniawi. Itu bukan berkat yang dari Tuhan. Itu adalah penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan menyimpangkan kita dari jalan ketuhanan yang benar, terutama yang anjurannya berasal dari orang-orang yang di belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.
Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan golongan hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak semua orang mampu membedakan secara nyata pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang kerap mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia agama / kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama saja, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan. Karenanya seseorang yang mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena dipikirnya ia hanya mengamalkan saja ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan apakah khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian ia juga bisa menjerumuskan orang lain.
Ada orang yang bangga dengan khodam penjaganya jin iblis bertanduk dua yang dikatakannya sangar tapi setia, karena penampakannya memang begitu, sangar menakutkan, tapi kelihatannya setia, keras kerjanya, sakti dan ampuh, khodam dan mahluk halus lain pada menyingkir. Ia tidak tahu bahwa khodamnya itu adalah bangsa iblis.
Ada banyak orang yang bisa melihat gaib, tapi mereka hanya sekedar bisa melihat gaib saja, tidak punya spiritualitas yang lebih, tidak bisa membedakan perwatakannya apakah itu jenis gaib yang baik ataukah tidak, jenis iblis atau bukan. Bahkan banyak orang yang sengaja memperjual-belikan khodam seperti itu.
Jika seseorang yang ilmunya berkhodam saja tidak mampu membedakan khodam golongan putih dan hitam, apalagi orang-orang yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan berkhodam kepada orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang memang tidak memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam, karena sesuai tujuannya berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu dan khodamnya saja.
Seorang guru mungkin tidak bermaksud mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang lain yang belajar kepadanya dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi karena ketidak-tahuannya saja.
Tetapi seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya adalah jenis ilmu berkhodam, sebaiknya bisa mengetahui jenis khodamnya, harus bisa membedakan mana yang golongan putih dan mana yang golongan hitam, jangan menerima khodam dari golongan hitam, karena dalam kehidupannya khodamnya itu pasti akan menyesatkannya dan pasti akan menyulitkannya dalam proses kematian.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja didatangkan, tidak sengaja diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya. Banyak mahluk halus yang datang sendiri kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi tubuh dan gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.
Mahluk halus sering datang kepada manusia, walaupun sering tidak disadari, apalagi kepada orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya mengeluarkan gelombang energi tertentu yang dapat mengundang datangnya sesosok mahluk halus yang kemudian akan menjadi khodam pendampingnya, bisa juga masuk ke dalam badan / kepalanya (ketempatan mahluk halus).
Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh dari keberadaannya.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia, atau ia kuat mengejar keduniawian.
Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak akan mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.
Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus golongan hitam belum tentu energinya negatif. Yang golongan putih belum tentu energinya positif.
Mahluk halus golongan hitam pada rasa energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri untuk bisa mendeteksi apakah sebenarnya mereka termasuk jenis yang jahat.
Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa merasakan / melihat sosok-sosok mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk bisa juga mendeteksi rasa energi dan watak mahluk halusnya.
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan, kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah halus untuk pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb. Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya itu bersifat positif bagi manusia ataukah negatif (apakah selaras dengan energi tubuh manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan / pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (dan tipu muslihat jahat).
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari jenis golongan hitam, maka bisa dipastikan bahwa semua khodamnya yang golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi semua, tidak akan mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih tidak mau berdekatan / bergaul / campur dengan yang golongan hitam, juga karena mahluk halus golongan hitam itu mengambil alih semua peranan khodam yang lain (multi fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia. Dan mungkin juga semua benda-benda gaib yang sudah kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang juga golongan hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi terasa semakin baik.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk mengikut kita, apalagi kalau sosok halus itu datang karena terpanggil oleh adanya doa-doa atau amalan kita, maka khodam-khodam pendamping kita biasanya tidak akan melarangnya. Tetapi, kalau yang datang itu ternyata adalah dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau bersama-sama / berdekatan dengan yang golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam pendamping, golongan putih, sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan mengusir semua mahluk halus yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.
Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya spiritualisnya itu ampuh ilmunya, dan khodamnya ampuh untuk semua urusan gaib. Jika orang itu menurunkan / mentransfer suatu ilmu / khodam atau memberikan jasa spiritualis kepada orang lain, maka kemungkinan besar orang lain atau pasiennya itu akan juga berkhodam golongan hitam (dan terasa ilmunya ampuh).
Tetapi jika khodamnya itu digunakannya untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa dipastikan bahwa semua benda gaib yang ditariknya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang tersebut yang golongan hitam. Atau bisa jadi semua benda-benda tarikannya itu di dalamnya menjadi berkhodam golongan hitam juga.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu banyak juga yang membangun komunitas di situs dan makam yang dikeramatkan orang, di tempat-tempat orang datang "ngalap berkah", tempat orang datang menuntut pesugihan (kekayaan, penglarisan, kepangkatan, jabatan, karir, dsb) dan di tempat orang menuntut ilmu (ngelmu gaib). Sebagian penghuni gaibnya, bangsa jin atau dhanyang, kemudian ada yang ditugaskan untuk mengikut kepada orang-orang yang datang berziarah atau ngalap berkah kesitu (menjadi khodamnya). Ada juga yang ditugaskan untuk mencari "pengikut baru". Ada di antara mereka yang mengikut kepada orang yang sedang tekun berdoa, apalagi karena kondisi yang terpaksa, ada juga yang mengikut manusia dengan cara menjadi khodam dari benda-benda gaib. Biasanya orang-orang yang mereka ikuti akan merasakan dirinya banyak keberuntungan, banyak keinginannya yang terkabul, atau ilmunya terasa ampuh bertuah, tetapi sesuai status mahluk halus khodamnya itu yang golongan hitam penghuni tempat ngalap berkah, nantinya si manusia, selain akan disesatkan, juga akan menjadi tumbalnya, arwahnya nantinya akan dibawa ke tempat mereka.
Kadangkala ada spiritualis yang khodam ilmunya berasal dari tempat-tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib. Dengan demikian walaupun orang kliennya itu tidak datang dan tidak mencari pesugihan ke tempat-tempat pesugihan, hanya datang berkonsultasi saja kepada seorang spiritualis, tetapi karena khodam sang spiritualis untuk jasa yang dimintanya itu terkait dengan tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu gaib bisa saja orang si klien itu kemudian akan juga berkhodam golongan hitam yang adalah transfer ilmu / jasa dari spiritualisnya. Biasanya ilmu / jasa dari spiritualis itu sangat ampuh bertuah menaikkan kemuliaan si klien sesuai jasa yang dimintanya, menjadikan si klien makmur berkelimpahan dari naiknya karir, pangkat dan jabatan atau majunya usahanya, dan ilmunya ampuh terasa. Tetapi sesuai asal-usul khodamnya itu yang berasal dari tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib, maka jasa yang dimintanya itu sama saja statusnya dengan pesugihan, nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah meninggalnya arwahnya akan dibawa ke tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi pemiliknya. Begitu juga dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak dengan sengaja diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang yang bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sesosok gaib yang mendampinginya, menjaganya, dsb.
Tetapi sebaiknya jangan kita terdorong memiliki banyak khodam dan benda-benda berkhodam, karena dengan berbuat begitu sama saja kita mengumpulkan mahluk halus. Dan jangan asal senang dikatakan diri kita berkhodam. Satu hal yang perlu diwaspadai, sebaiknya diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila khodamnya itu adalah dari golongan hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti akan menyesatkan jalan pikiran manusia dan pasti akan menyulitkan proses kematian orangnya.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya doa / wiridan amalan kita. Seringkali itu terjadi pada orang-orang yang tekun dan khusyuk doanya mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki atau kesaktian gaib, apalagi orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, dan rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan berkelimpahan dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.
Kadangkala khodam ilmu golongan putih tidak mau menjalankan perintah / keinginan seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau perbuatan yang dianggapnya "berlebihan" (karena mahluk halus itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu dan khodamnya itu tidak ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak peduli apakah tugas dan perbuatan mereka itu adalah jahat, baik atau tidak baik. Selama mereka bisa memuaskan tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya merasa ilmunya / khodamnya ampuh, tuannya bergantung pada keampuhan kerja mereka, maka mereka merasa keberadaan mereka bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus menunjukkan kerja yang lebih.
Melebihi mahluk halus dari golongan putih, yang dari golongan hitam akan menunjukkan unjuk kerja yang lebih, lebih ampuh tuahnya, bahkan mereka akan tetap bekerja walaupun tidak diperintah. Banyak mahluk halus golongan hitam, dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat seseorang, seringkali dengan sengaja menyesatkan manusia dengan menciptakan kejadian-kejadian yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu / jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa hidupnya penuh keberuntungan, atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Bahkan ada di antara mereka yang sengaja mendatangkan uang tunai atau makanan atau benda-benda pusaka dan jimat secara gaib kepada tuannya, atau sengaja mengalirkan rejeki dari orang lain yang datang. Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan "keberuntungan" dalam kejadian kecelakaan, tuannya itu selamat, tetapi orang lain yang bersamanya celaka. Itu adalah kejadian-kejadian yang kejadiannya sebenarnya disengaja (direkayasa) oleh khodamnya itu. Bahkan bila ada orang lain yang bersikap negatif atau mencemooh si manusia tuannya, banyak khodam golongan hitam yang mencelakakan atau membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila orang itu bertengkar dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa menjadi korban, karena khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia yang mengganggu / menyalahi tuannya itu.
Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa pribadi, sangat tekun berdoa memohonkan rejeki, apalagi dalam kondisi yang terpaksa, yang kemudian tanpa disadarinya perilakunya itu mengundang datang sesosok khodam pendamping dari golongan hitam. Bisa juga terjadi dari jasa spiritualis yang khodamnya golongan hitam. Pada orang-orang itu, khodam yang dari golongan hitam akan bekerja "lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh dengan keberuntungan. Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi kepentingan tuannya, apalagi kalau sengaja diperintahkan untuk itu. Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-orang yang berkhodam golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya memiliki kaidah kepantasan sendiri atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam, dalam bentuk benda-benda gaib maupun khodam ilmu dan khodam pendamping, biasanya orang-orang tersebut akan mendapatkan banyak "keberuntungan". Biasanya khodamnya bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan apa saja untuk menyenangkan tuannya. Walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan gaibnya, khodamnya itu akan mendatangkan banyak keberuntungan kepada tuannya, menjadikan tuannya selalu beruntung, rejeki lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya, menjadikan ilmu dan kata-kata tuannya ampuh (apalagi jika orangnya menjadi spiritualis, praktisi ilmu gaib atau tokoh agama), dan akan "menghukum" orang-orang yang tidak suka atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda di atas bisa dijadikan petunjuk untuk kita berwaspada. Sekalipun seseorang tidak memiliki keilmuan tertentu, tidak pernah belajar keilmuan gaib, tetapi ia akan dapat merasakan bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu menjaga dan melindunginya dan memberinya keberuntungan.
Orang-orang yang sudah merasakan khodamnya "ampuh" seperti di atas biasanya akan syok atau marah bila khodamnya itu dikatakan golongan hitam, dan akan merasa berat dan tidak akan rela kalau harus melepaskan khodamnya atau benda gaibnya itu. Dengan demikian secara psikologis orang itu sudah masuk terjerumus ke dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga orang yang menganggap khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya "berkah" dan keberuntungan, apalagi jika yang diamalkannya adalah doa / amalan bernuansa agama.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah 'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus golongan hitam biasanya lebih berat dan lebih menyakitkan dibandingkan teguran yang diterima manusia dari mahluk halus golongan putih. Selain yang berupa sakit / penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga, pancaran energi negatif teguran mereka, selain mengganggu secara psikologis, juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif berubah menjadi bersifat negatif dan yang sudah menjadi negatif akan memakan yang positif dan merubahnya menjadi negatif juga (bisa mengakibatkan penyakit kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ ginjal, liver, jantung, dsb). Banyak juga teguran mereka yang berupa kematian. Bila sosok gaib tersebut adalah khodam pendamping seseorang, hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada orang tersebut, tetapi kepada orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan. Mahluk halus golongan hitam tidak mengenal batasan kepantasan atas perbuatan-perbuatan mereka.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat berubah menjadi baik dan berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan (walaupun banyak juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak menunjukkan budi pekerti dan akhlak yang baik).
Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama seperti aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi ketika manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik ataukah kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh / arwah orang tersebut sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang "Gaib" yang menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk berkuasa atas kehidupan mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahluk gaib mereka akan mencari keberadaan Tuhan itu yang dikatakan juga bersifat gaib. Tetapi karena si manusia tidak dapat menunjukkan keberadaan Tuhan, sehingga mereka juga tidak dapat menemukan Tuhan, dan kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan dalam sehari-harinya mereka, maka mereka tidak akan percaya bahwa Tuhan benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaan-Nya sehingga mereka bisa pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut menyembahNya. Dalam kondisi yang seperti itu agama bagi mahluk halus seringkali hanya menjadi simbol saja dan menjadi sesuatu yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia manusia).
Beragama ataupun tidak, yang wataknya berkuasa dan menindas akan tetap memaksakan kekuasaannya dan menindas kepada yang lebih lemah. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil dan mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan pada mahluk halus golongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan putih, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu tidak berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya dan membuatnya semakin baik, sehingga dapat lebih mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadahnya saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan dan hukum di dunia mahluk halus hanya ada di wilayah dan di lingkungan komunitas mahluk halus yang di dalamnya ada sosok penguasanya. Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa saja, bisa juga kerajaan mahluk halus. Di luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia manusia di tempat-tempat dimana tidak ada aturan yang mengikat, dan tidak ada orang yang menjadi penguasa dan menegakkan hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan baik, yang jelek akan kelihatan jelek. Dunianya penuh dengan kekerasan, sehingga orang-orangnya juga akan berkarakter keras dan tidak segan-segan untuk bertindak keras. Kekuatan (senjata dan kesaktian) akan menjadi sesuatu yang utama harus dimiliki.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan kehidupan manusia. Para mahluk halus, selain sukma manusia dan bangsa dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik seperti di dunia manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan. Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum, penguasa dan penegak hukum yang harus mereka patuhi, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka dan mahluk halus lain yang lebih berkuasa yang mereka harus tunduk. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas yang lemah adalah hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan mengikut kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka. Semua akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa sakit / penyakit, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal ginjal, gagal jantung, kecelakaan, bahkan kematian, tidak penting bagi mereka. Sama dengan kondisi bahwa manusia juga tidak menganggap penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah sesuatu yang biasa, bukan perbuatan jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menembaki burung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, menakut-nakuti, mencelakakan atau bahkan membunuh manusia.
Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan mahluk halus. Tetapi dengan berbuat begitu manusia sudah semakin tidak rasional. Menjadi semakin bodoh. Menjadi tidak tahu apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa jika ada sesuatu yang berasal dari perbuatan mahluk halus.
Meskipun sekarang ini sudah jaman modern, bukan berarti kejadian supranatural dan para mahluk halus itu menghilang dengan sendirinya tidak ada lagi. Di negara-negara yang sudah modern pun selalu saja ada kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab awalnya adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak mengakuinya. Baik kita percaya ataupun tidak, mereka tetap ada, interaksi dan perbuatannya juga tetap ada, hanya interaksinya dengan manusia saja yang terasa berkurang.
Mahluk halus jahat dan penyesat selain yang dari jenis bangsa jin atau jenis halus lainnya, ada juga yang dari jenis sukma manusia (arwah). Sebagian pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pembersihan gaib (baca juga : Pembersihan Gaib).
Jenis mahluk halus golongan hitam dan abu-abu dan yang berenergi negatif jika ada keberadaannya bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal manusia, keberadaannya dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).
Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya efektif digunakan terhadap mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif saja dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma manusia (arwah, pocong, siluman) jika ada di antara mereka yang dirasakan mengganggu.
Dituliskan di atas bahwa mahluk halus golongan hitam pasti akan menyulitkan dalam proses kematian.
Tapi apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan menyulitkan dalam proses kematian ?
Yang namanya resiko selalu ada.
Memang tidak bisa dipastikan apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan memberatkan kematian. Semuanya harus dilihat satu per satu sosok gaibnya untuk dinilai karakternya dan untuk dinilai apakah nantinya akan ada resiko yang negatif jika berhubungan dengannya.
Tapi secara garis besarnya, yang dari golongan hitam pasti akan memberatkan dalam proses kematian, bahkan dapat juga memberikan resiko lain baik selama si manusia masih hidup maupun sesudah meninggalnya.

No comments:

Post a Comment